Kamis, 04 Maret 2010

komersiliasi oalahraga basket

Komersialisasi Olahraga Bola Basket Dan Hubungan Sosial Dalam Liga Bola Basket Nasional

ABSTRAKSI
LIBAMA merupakan kompetisi olahraga bola basket mahasiswa. Menurut Simmel, kompetisi merupakan salah satu bentuk interaksi sosial yang terjadi ketika suatu kelompok berusaha meraih suatu tujuan tanpa menggunakan kekuatan tertentu yang ditujukan kepada lawannya secara langsung. Maka, tidak hanya menjalankan fungsi utamanya sebagai wadah kompetisi bola basket mahasiswa, dinamika yang ada di dalam LIBAMA menjadi suatu bentuk interaksi sosial antar anggota-anggota yang ada di dalamnya, yaitu PERBASI; dan tim-tim basket perguruan tinggi.
Pada perkembangannya, muncul kelompok sosial baru yang kemudian turut mempengaruhi bentuk hubungan sosial ada di dalam kompetisi LIBAMA. Kelompok sosial tersebut adalah sponsor/promotor dengan kepentingan komersialnya. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, komersialisasi didefinisikan sebagai “perbuatan menjadikan sesuatu sebagai barang dagangan.” Dimana tidak lagi menjadi sekedar kegiatan waktu luang, olahraga bola basket kemudian dipandang sebagai komoditas yang dapat diperdagangkan.
Masuknya kelompok sosial lain yang mengakibatkan berubahnya cara pandang terhadap olahraga bola basket tentu akan berdampak pada bentuk interaksi yang ada di dalam kompetisi LIBAMA itu sendiri. Maka, bagaimana perubahan cara pandang dan bentuk interaksi yang ada di dalam kompetisi LIBAMA menjadi hal yang penting untuk dikaji.

LATAR BELAKANG
Industrialisasi merupakan proses yang telah berjalan selama lebih dari dua abad. Tidak hanya berdampak pada perubahan sistem produksi masyarakat, proses yang diawali oleh revolusi industri yang terjadi di Inggris pada abad XVIII tersebut juga berdampak pada keseluruhan kehidupan sosial masyarakat. Meskipun pada awalnya revolusi industri hanya berdampak pada proses produksi seperti dimana suatu barang diproduksi atau bagaimana suatu barang diproduksi, efisiensi proses produksi melalui pemusatan kegiatan produksi dan bisnis ke daerah-daerah tertentu mendorong orang-orang untuk berpindah dari daerah rural ke daerah urban untuk bekerja. Dan pada gilirannya, proses urbanisasi tersebut kemudian mendorong orang untuk mengembangkan cara-cara baru untuk berbisnis. Perkembangan bisnis tersebut-lah yang kemudian memicu berbagai macam proses lainnya seperti industrialisasi, kapitalisasi dan profesionalisasi di hampir seluruh aspek kehidupan, termasuk didalamnya ritus waktu luang.
Ritus waktu luang yang merupakan bagian dari kebudayaan manusia kini telah menjelma menjadi industri yang secara ekonomis menjanjikan. Tidak lagi menjadi hal yang eksklusif dimiliki dan dinikmati oleh kelompok sosial tertentu, ritus-ritus waktu luang kini telah menjadi bagian dari budaya massa yang dapat dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat. Namun industrialisasi juga memiliki dampak buruk. Nilai-nilai ideal yang dikandung oleh ritus-ritus waktu luang menjadi luntur dan digantikan oleh nilai-nilai yang lebih bersifat pragmatis. Ritus waktu luang hanya menjadi komoditas yang memiliki nilai ekonomis.
Tereduksinya nilai-nilai ideal ritus waktu luang dapat dilihat pada ritus olahraga. Di banyak kebudayaan olahraga merupakan ritus sosio-kultural suatu masyarakat. Sebagaimana terlihat pada masyarakat Yunani Kuno. Melalui olahraga, masyarakat Yunani Kuno menunjukkan penghormatannya kepada Dewa Zeus. Namun kini industrialisasi olahraga telah menjadikan olahraga sebagai “lapangan kerja”. Orang tidak lagi menggunakan olahraga sebagai ritus yang memiliki nilai dan tujuan yang bersifat spiritual atau transenden melainkan sebagai sebuah kegiatan untuk memperoleh penghasilan. Nilai-nilai seperti sportifitas dan prestasi yang ada di dalam olah raga kini digantikan oleh nilai-nilai kapitalistik. Sehingga kompetisi dan kemenangan tidak lagi hanya diartikan sebagai prestasi dan kebanggaan. Dalam logika kapitalistik, kompetisi dan kemenangan berarti pekerjaan dan pendapatan. Olahraga tidak lagi sekedar menjadi ritus waktu luang, melainkan menjadi aktivitas komersial.
Bola basket termasuk cabang olahraga yang telah mengalami proses komersialisasi. Olahraga yang diciptakan oleh seorang pastor asal Kanada yang bernama Dr. James Naismith pada tahun 1891 ini pertama kali dimainkan untuk mengisi waktu luang para murid Young Men Christian Association (YMCA) di Springfield, Massachusetts. Sementara bola basket untuk pertama kalinya dipertan-dingkan secara resmi pada tahun 20 Januari 1892. Bola basket kemudian menjadi olahraga yang populer di Amerika Serikat.
Di Indonesia, olahraga bola basket pertamakali diperkenalkan oleh pedagang Cina yang merantau ke Indonesia sekitar tahun 1920. Maka tak mengherankan jika olahraga ini pada awalnya banyak dimainkan oleh murid-murid sekolah Cina di Indonesia. Pada tahun 1951, Maladi sebagai tokoh olahraga di Komite Olimpiade Indonesia yang kemudian menjadi Menteri Olahraga, meminta kepada Tonny Wen dan Wim Latumeten untuk membentuk organisasi bola basket. Hingga pada tahun 1955 Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (PERBASI) didirikan dan ditetapkan oleh pemerintah sebagai satu-satunya organisasi yang menaungi seluruh kegiatan perbolabasketan di Indonesia. Sebagai lembaga yang bertanggungjawab atas pembinaan olahraga bola basket, PERBASI terus berupaya membenahi sistem pembinaannya. Dan dalam dunia olahraga, media pembinaan terbaik adalah kompetisi. Maka, untuk tujuan tersebut, PERBASI menggulirkan Kompetisi Bola Basket Utama (KOBATAMA) untuk pertama kalinya pada tanggal 3 April 1982.
Namun perjalanan KOBATAMA tidak-lah mulus. Terkendala oleh dana, KOBATAMA berjalan terseok-seok. Pada KOBATAMA pertama saja, tim-tim peserta dikenai biaya administrasi sebesar Rp 1.000.000 untuk membayar honor pengawas pertandingan; petugas sekretariat; wasit; dan sebagainya. Baru pada tahun 1994 KOBATAMA mendapat angin segar dengan konsep sponsorship. Dimana sponsor event diharuskan untuk membiayai seluruh rencana putaran KOBATAMA. Dan pada KOBATAMA tahun 1994, Surya Citra Televisi (SCTV)-lah yang terpilih sebagai sponsor KOBATAMA dengan dana sebesar Rp 400 juta.
Oleh PERBASI, hasil KOBATAMA 1994 dinilai memuaskan. Terbentuknya komunitas-komunitas bola basket mulai dari pelajar sekolah dasar hingga mahasiswa perguruan tinggi kiranya dapat menjadi indikator kesuksesan KOBATAMA dalam me-massal-kan olahraga bola basket. Sementara, dinamika dunia perbolabasketan yang ada di dalam komunitas bola basket mahasiswa menjadi fenomena yang menarik perhatian PERBASI. Sehingga pada awal tahun ’90-an PERBASI mulai menyelenggarakan kompetisi-kompetisi bola basket untuk mahasiswa.
Adalah Liga Basket Mahasiswa (LIBAMA) kompetisi bola basket antar perguruan tinggi se-Indonesia yang resmi diselenggarakan oleh PERBASI. LIBAMA, yang dapat dikatakan sebagai kompetisinya mahasiswa, merupakan kompetisi yang bertujuan untuk pembinaan dikarenakan kompetisi ini nantinya diharapkan dapat menciptakan atlet-atlet bola basket yang berbakat hasil dari perguruan tinggi itu sendiri. Hal ini ditunjang dengan adanya realita bahwa kompetisi ini bersifat amatir sehingga kebanggan seorang atlet mahasiswa dalam membawa nama institusi yang telah membina menjadi motivasi utama dalam pencapaian prestasi.
Sejarah berdirinya LIBAMA dimulai pada era ’90-an dan terus mengalami proses perbaikan sampai sekarang. Dimulai pada periode 1990-1995, kompetisi bola basket mahasiswa belum begitu teratur seperti saat ini. Pada periode tersebut kompetisi-kompetisi bola basket mahasiswa hanya dilakukan melalui turnamen-turnamen kecil seperti kompetisi antar perguruan tinggi negeri ataupun kompetisi antar fakultas-fakultas yang diselenggarakan secara regional. Bentuknya-pun masih berupa invitasi atau turnamen. Sehingga pada periode tersebut kompetisi basket tidak berjalan secara teratur.
Pada periode 1996-1997 lahir Liga Mahasiswa Indonesia (LMI) yang dipelopori oleh Ary Sudarsono yang bekerjasama dengan salah satu stasiun televisi swasta di Indonesia, yaitu RCTI. Di sinilah awal komersialisasi basket mahasiswa. Dengan bekerja sama dengan RCTI, basket mahasiswa mulai terekspos dan dikenal oleh masyarakat Indonesia. Namun sayang pada tahun 1998 LMI berhenti dikarenakan krisis moneter yang melanda Indonesia.
Pada tahun 1999 PENGDA PERBASI Yogyakarta menyelenggarakan LIBAMA Daerah yang berkomitmen pada penyelenggaraan kompetisi bola basket tingkat mahasiswa secara teratur dan terprogram setiap tahunnya. Berkaca dari Pengurus Daerah (PENGDA) PERBASI Yogyakarta, PB PERBASI kemudian memutuskan untuk mengadakan kompetisi LIBAMA serupa di Yogyakarta namun pada tingkat nasional. Maka, pada tahun 2000 PB. PERBASI mengadakan LIBAMA Nasional untuk pertama kalinya. Pada kompetisis LIBAMA Nasional yang pertama kalinya tersebut, PB. PERBASI meminta PENGDA PERBASI mengirimkan tim-tim basket yang mewakili daerahnya untuk berlaga di LIBAMA Nasional. Sehingga, mau-tidak mau PENGDA PERBASI menyelenggarakan LIBAMA Daerah sebagai ajang seleksi tim-tim yang akan dikirim untuk bertanding di LIBAMA Nasional. Kompetisi bola basket berbentuk turnamen ini terus diselenggarakan hingga tahun 2003. Baru mulai tahun 2004 kompetisi LIBAMA benar-benar menggunakan sistem liga dengan mekanisme promosi dan degradasi. Perubahan format kompetisi bola basket tingkat mahasiswa tersebut diharapakan dapat membawa perbaikan dalam dunia perbola-basketan mahasiswa.
Sebagaimana namanya, LIBAMA merupakan suatu kompetisi dengan format liga. Berbeda dengan format kompetisi lainnya, seperti turnamen ataupun invitasi, dalam liga setiap kompetitor/peserta merupakan stakeholder. Setiap peserta memiliki bargainning position dalam menentukan setiap kebijakan yang berhubungan dengan penyelenggaraan kompetisi. Hal semacam itu tidak terdapat di dalam sebuah kompetisi yang menggunakan format invitasi maupun turnamen. Dalam format invitasi maupun turnamen, pengambilan kebijakan bersifat top-down. Peserta tidak memiliki hak untuk turut menentukan kebijakan-kebijakan yang berhubungan dengan penyelenggaraan kompetisi tersebut. Penentuan kebijakan dalam invitasi maupun turnamen mutlak dimiliki oleh penyelenggara.
Menurut Georg Simmel titik tolak dalam Sosiologi adalah konsep interaksi sosial dari sejumlah individu dan kelompok yang berfungsi sebagai kesatuan, dan bukan konsep masyarakat yang selama ini berlaku. Karena apa yang disebut sebagai masyarakat sesungguhnya hanyalah sebuah nama bagi sejumlah individu yang berhubungan melalui interaksi (Wechselwirkung). Sehingga menurut Simmel basis penelitian sosiologi adalah tentang bentuk-bentuk interaksi atau bentuk-bentuk sosial, atau dalam konsepsi Simmel bentuk-bentuk sosiasi . Dan dalam kaitannya dengan LIBAMA, konsepsi Simmel mengenai kompetisi kiranya menjadikan LIBAMA sebagai obyek kajian yang relevan dengan Sosiologi. Menurut Simmel, kompetisi merupakan salah satu bentuk interaksi sosial yang terjadi ketika suatu kelompok berusaha meraih suatu tujuan tanpa menggunakan kekuatan tertentu yang ditujukan kepada lawannya secara langsung. Maka, tidak hanya menjalankan fungsi utamanya sebagai wadah kompetisi bola basket mahasiswa, LIBAMA –dengan dinamika yang ada di dalamnya- juga menjadi sebuah sosiasi. Dinamika yang ada di dalam LIBAMA menjadi suatu bentuk interaksi sosial antar anggota-anggota yang ada di dalamnya.
Dalam kasus LIBAMA, kelompok-lelompok sosial yang berada di dalamnya dapat dikategorikan kedalam tiga kelompok besar, yaitu PERBASI; sponsor; dan tim-tim basket universitas. Dengan tiga kelompok sosial besar yang ada di dalamnya, LIBAMA menjadi tempat bertemunya kepentingan-kepentingan tiap-tiap kelompok tersebut. Hal tersebut tentu saja akan berpengaruh terhadap bentuk interaksi sosial yang ada di dalam LIBAMA. Maka, mengkaji bagaimana bentuk interaksi yang ada di dalam LIBAMA kiranya menjadi hal yang penting.

sejarah permainan basket

12 April 2009
Sejarah Permainan Basket

Permainan bola basket diciptakan oleh Prof. Dr. James A. Naismith salah seorang guru pendidikan jasmani Young Mens Christian Association (YMCA) Springfield, Massachusets, Amerika Serikat pada tahun 1891. Gagasan yang mendorong terwujudnya cabang olahragabaru ini ialah adanya kenyataan bahwa waktu itu keanggotaan dan pengunjung sekolah tersebut kian hari kian merosot. Sebab utamanya adalah rasa bosan dari para anggota dalam mengikuti latihan olahraga Senam yang gerakannya kaku. Di samping itu kebutuhan yang dirasakan pada musim dingin untuk tetap melakukan olahraga yang menarik semakin mendesak.

Dr. Luther Gullick, pengawas kepala bagian olahraga pada sekolah tersebut menyadari adanya gejala yang kurang baik itu dan segera menghubungi Prof. Dr. James A. Naismith serta memberi tugas kepadanya untuk menyusun suatu kegiatan olahraga yang baru yang dapat dimainkan di ruang tertutup pada sore hari.

Dalam menyambut tugasnya itu Nasimith menyusun suatu gagasan yang sesuai dengan kebutuhan ruang tertutup yakni permainan yang tidak begitu keras, tidak ada unsur menendan, menjegal dan menarik serta tidak sukar dipelajari. Langkah pertama, diujinya gubahan dari permainan Footbal, Baseball, Lacrose dan Sepakbola. Tetapi tidak satupun yang cocok dengan tuntutannya. Sebab disamping sulit dipelajari, juga permainan tersebut masih terlalu keras untuk dimainkan di ruangan tertutup yang berlampu.

Dari hasil percobaan yang dilakukan itu Naismith akhrinya sampai pada kesimpulan bahwa permainan yang baru itu harus mempergunakan bola yang bentuknya bulat, tidak menjegal, dan harus menghilangkan gawang sebagai sasarannya. Untuk menjinakkan bola sebagai pengganti menendang dilakukan gerakan mengoper dengan tangan serta menggiring bola (dribbling) sebagai puncak kegairahan, gawang diganti dengan sasaran lain yang sempit dan terletak di atas para pemain, sehingga dengan obyek sasaran yang demikian pengutamaan tembakan tidak terletak pada kekuatan seperti yang terjadi pada waktu menendang, melainkan pada ketepatan menembak.

Semula Naismith akan menggunakan kotak kayu untuk sasaran tembakan tersebut, tetapi berhubung waktu percobaan dilakukan yang ada hanya keranjang (basket) buah persik yang kosong, maka akhirnya keranjang itulah dijadikan sasaran tembakan. Dari perkataan basket ini kemudian permainan baru yang ditemukan Prof. Dr. James A. Naismith tersebut dinamakan Basketball.

Perkembangan Bola Basket di Indonesia
Di tengah-tengah gejolak revolusi bangsa dalam mempertahankan kemerdekaan yang telah direbut itu, permainan Bola Basket mulai dikenal oleh sebagian kecil rakyat Indonesia, khususnya yang berada di kota perjuangan dan pusat pemerintahan Rakyat Indonesia, Yogyakarta serta kota terdekat Solo. Nampaknya, ancaman pedang dan dentuman meriam penjajah tidak menjadi penghalang bagi bangsa Indonesia untuk melakukan kegiatan olahraga, termasuk permainan Bola Basket.

Bahkan dengan dilakukannya kegiatan-kegiatan olahraga tersebut semangat juang bangsa Indonesia untuk mempertahankan tanah airnya dari ancaman para penjajah yang menginginkan kembali berkuasa semakin membaja. Terbukti pada bulan September 1948, di kota Solo diselenggarakan Pekan Olahraga Nasional (PON) Pertama yang mempertandingkan beberapa cabang olahraga, diantaranya Bola Basket. Dalam kegiatan tersebut ikut serta beberapa regu, antara lain : PORO Solo, PORI Yogyakarta dan Akademi Olahraga Sarangan.

Di Tulis Oleh : che_3z

Labels: Sport

Artikel Lainnya :

* Sejarah Sepak Bola
* David Beckham will wear No 32 at AC Milan
* Stoke City 0, Manchester United 1
* Tips Cara Berenang Pemula | cheez.web.id
* Sejarah Badminton | Bulutangkis
* Sejarah Permainan Bola Voli
* Sejarah Permainan Basket

1 Komentar:

artikel

ARTIKEL:

Melalui Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di Rumah Tangga, Kelurahan Pamona Kembalikan Citra Sebagai Daerah Wisata

Penulis: Promosi Kesehatan Prov Sulawesi Tengah


Sehat adalah hak individu, agar dapat melakukan segala aktifitas hidup sehari -hari.agar hidup sehat, kita harus berperilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). PHBS merupakan embrio untuk Desa Siaga. Tim Penggerak PKK sebagai GERAKAN NASIONAL dalam pembangunan yang tumbuh dan berkembang dari bawah dengan pengelolaan dari, oleh, dan untuk masyarakat guna terwujudnya keluarga sejahtera, diharapkan PHBS di Rumah Tangga dapat terwujud, adapun tujuan PHBS di Rumah tangga yaitu :Setiap anggota keluarga meningkat kesehatannya dan tidak mudah sakit, anak tumbuh sehat dan cerdas, produktivitas kerja anggota keluarga meningkat, pengeluaran biaya rumah tangga dapat difokuskan untuk pemenuhan gizi keluarga, pendidikan dan modal usaha untuk peningkatan pendapatan keluarga.

Dengan terpilihnya Kelurahan Pamona Kecamatan Pamona Utara Kabupaten Poso sebagai salah satu daerah yang masuk nominasi dalam Lomba Pelaksana Terbaik PHBS RT di Tingkat Nasional tahun 2009, merupakan suatu kebanggan bagi Provinsi Sulawesi Tengah karena telah ikut berpartisipasi sebagai peserta, untuk itu TP PKK meyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya atas usaha dan kerja keras kader Dasa wisma yang ada di kelurahan Pamona, dan terlebih oleh seluruh lapisan masyarakat kelurahan Pamona serta berbagai unsur terkait dalam mewujudkan PHBS di Rumah Tangga, seperti yang disampaikan oleh Ketua TP PKK Provinsi Sulawsi Tengah yang diwakili oleh Ketua Pokja IV dr. Muslimah. L. Gadi, M. Si di ruang kantor TP PKK. Hal serupa juga disampaikan oleh Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah, dr. Anshayari Arsyad, M. Kes, bahwa adanya kelurahan/desa PHBS di Sulawesi Tengah merupakan wujud nyata adanya kemitraan antara Dinas Kesehatan dan TP PKK, dan berharap seluruh Desa/kelurahan di Sulawesi Tengah ber PHBS melalui Tatanan Rumah Tangga 65 % di Tahun 2010.

Kelurahan Pamona mewujudkan PHBS Rumah Tangga :

Kelurahan Pamona adalah salah satu Kelurahan di Kabupaten Poso, Propinsi Sulawesi Tengah, wilayah Kecamatan Pamona Utara, dengan luas wilayah keseluruhan 20 Km2. Kondisi Topografi wilayah Kelurahan Pamona, Kecamatan Pamona Utara, Kabupaten Poso, Propinsi Sulawesi Tengah berupa perbukitan dan dataran rendah dengan ketingian dari permukaan laut berkisar 500 Meter. Orbitasi Kelurahan Pamona ke Ibu Kota Kecamatan Pamona Utara berjarak 1,5 km, serta jarak ke Ibu Kota Kabupaten Poso 58 km dan jarak ke Kota Propinsi Sulawesi Tengah berjarak 279 km.

Adapun batas wilayah Kelurahan Pamona adalah sebagai berikut :

1. Sebelah Utara berbatasan dengan Kelurahan Petirodongi,

2. Sebelah Timur berbatasan dengan Sungai Poso,

3. Sebelah Selatan berbatasan dengan Danau Poso,

4. Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Buyumpondoli,

5. Kelurahan Pamona dipimpin oleh seorang Lurah.

Kelurahan Pamona merupakan wilayah kerja Puskesmas Tentena, Kabupten Poso yang dalam melaksanakan PHBS di Rumah tangga mempunyai tujuan, yaitu meningkatnya Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di Rumah Tangga dengan 10 (sepuluh) indikator PHBS serta diperolehnya gambaran berbagai upaya intervensi yang dilakukan untuk mewujudkan Rumah Tangga Sehat melalui 10 indikator PHBS di Kelurahan Pamona, Kecamatan Pamona Utara, Kabupaten Poso, Provinsi Sulawesi Tengah di tahun 2008, seperti yang disebutkan oleh Ketua PKK Kelurahan Pamona, Ny. EIRENE SANGKIDE dalam profil TP PKK Kelurahan.

Hasil Pemantauan PHBS Rumah tangga di kelurahan Pamona Tahun 2007 dan 2008 :

1. Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan : 95% -> 100%

2. Bayi diberi ASI eklusif : 85% -> 87%

3. Timbang balita setiap bulan : 100% -> 100%

4. Cuci tangan menggunakan air bersih dan sabun : 100% -> 100%

5. Rumah bebas jentik : 92% -> 95%

6. menggunakan air bersih : 100% -> 100%

7. Menggunakan jamban sehat : 95% -> 98%

8. Melakukan aktivitas fisik setiap hari : 100% -> 100%

9. Makan sayur dan buah setiap hari : 100% -> 100%

10. Tidak merokok di dalam rumah : 67% -> 69%

Masalah kesehatan yang didapat dari hasil kajian di Kelurahan Pamona, Kecamatan Pamona Utara, Kabupaten Poso, Propinsi Sulawesi Tengah tahun 2007 diperioritaskan pada masalah pemberian ASI Eksklusif 85 %, Menggunakan Jamban sehat 95 %, memberantas Jentik nyamuk di rumah sekali seminggu 92 %, tidak merokok 67 %.

Berdasarkan perioritas masalah kesehatan yang ada di Kelurahan Pamona, Kecamatan Pamona Utara, Kabupaten Poso, Propinsi Sulawesi Tengah, maka dilakukan intervensi terhadap masalah kesehatan tersebut melalui strategi advokasi, bina suasana dan gerakan pemberdayaan masyarakat. Selajutnya pada tahun 2008 kembali dilakukan kajian PHBS di Kelurahan Pamona, Kecamatan Pamona Utara, Kabupaten Poso untuk menilai keberhasilan intervensi.

Kegiatan Intervensi mendukung PHBS RT di Kelurahan Pamona

a. Advokasi

Advokasi adalah upaya pendekatan kepada pemegang kebijakan untuk mendapatkan dukungan kebijakan.

Kegiatan advokasi yang dilakukan dalam rangka menigkatkan PHBS di rumah tangga di Kelurahan Pamona, Kecamatan Pamona utara, Kabupaten Poso, Propinsi Sulawesi Tengah yaitu :

1. Pendekatan kepada Ketua RT di Kelurahan Pamona,

2. Audensi kepada Kepala Kelurahan Pamona,

3. Audensi kepada Camat Pamona Utara,

4. Audensi kepada Bupati Poso,

5. Rapat koordinasi dengan Kelurahan Pamona,

6. Rapat koordinasi dengan Kecamatan dan Kabupaten,

7. Dialog interaktiv melalui Radio untuk sosialisasi PHBS RT

8. Adanya surat edaran dilarang merokok oleh Pemerintah Kelurahan Pamona yang ditanda tangani oleh Kepala Kelurahan Pamona dalam mendukung pencapaian PHBS di RT untuk Indikator Tidak merokok di dalam rumah

9. Adanya bantuan pengadaan Jamban Keluarga bagi masyarakat Kelurahan Pamona hingga 100 % mempunyai Jamban oleh Proyek P2DTK Tahun 2008

b. Bina Suasana

Adalah upaya menciptakan lingkungan yang kondusif untuk pelaksanaan dan pengembangan PHBS di Kelurahan Pamona, Kecamatan Pamona Utara, Kabupaten Poso, Propinsi Sulawesi Tengah.

Bina suasana yang dilakukan di Kelurahan Pamona :

1. Dialog terbuka dengan masyarakat,

2. Kunjungan lapangan berupa konseling dari rumah ke rumah

3. Pertemuan berkala dengan para Ketua RT dan RW,

4. Pertemuan dengan Ketua RT dan RW,

5. Pertemuan dengan Tim Penggerak PKK Kecamatan dan Kabupaten,

6. pertemuan dengan Puskesmas Kecamatan,

7. melalui dana swadaya masyarakat mendirikan papan-papan dan spanduk promosi kesehatan yang bertema 10 (sepuluh) Indikator PHBS

8. Berbaga penyuluhan kepada masyarakat

c. Gerakan Pemberdayaan

Gerakan pemberdayaan adalah upaya mengembangkan potensi dan sumber daya masyarakat melalui pemberdayaan masyarakat.

Gerakan pemberdayaan masyarakat yang dilakukan di Kelurahan Pamona adalah :

1. Pelatihan Kader PHBS,

2. Pengembangan Posyandu,

3. Pengembangan gerakan sayang ibu,

4. Kerja Bhakti (sabtu bersih),

Prosentase PHBS melalui tatanan Rumah Tangga di Kelurahan Pamona, Kecamatan Pamona Utara, Kabupaten Poso, Provinsi Sulawesi Tengah meningkat sebanyak 2 % dari 67 % pada tahun 2007 menjadi 69 % pada tahun 2008 dan peningkatan prosentase rumah tangga sehat ini memperlihatkan bahwa intervensi yang dilakukan memiliki dampak terhadap peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat masyarakat Kelurahan Pamona, Kecamatan Pamona Utara, Kabupaten Poso, Propinsi Sulawesi Tengah

Namun semua itu masih diperlukannya dukungan kerjasama dan kemitraan semua pihak dalam mewujudkan rumah tangga sehat di Kelurahan Pamona serta diperlukan adanya peningkatan upaya pemberdayaan masyarakat di Kelurahan Pamona dan lebih ditingkatkannya adanya kemitraan bagi instansi terkait dalam meningkatkan dan mewujudkan PHBS di Rumah Tangga, khususnya di Kabuapaten Poso, Kecamatan Pamona Utara dan Kelurahan Pamona

Dengan diwujudkankan PHBS Rumah Tangga di Kelurahan Pamona Kab. Poso, dapat meraih kembali citra wisata Danau Poso yang ada DI Sulawesi Tengah.

tips sehat 10 cara hidup sehat

TIPS SEHAT:

10 Cara Hidup Sehat

Penulis/Sumber: www.beritaterkinionline.com

Kesehatan adalah hal yang paling berharga dalam hidup meskipun banyak diantara kita yang tidak menyadarinya sebelum "sehat" itu mulai berganti dengan berbagai penyakit baik yang ringan ataupun penyakit kronis.

Sebelum hal itu terjadi ada 10 cara agar kita bisa hidup sehat loh :

1. Perbanyak makan sayuran dan buah-buahan karena kandungan dalam sayur dan buah dapat memperlancar salran usus dan mencegah Konstipasi/kembung.
2. Kurangi makanan berlemak karena kalau lemak terlalu banyak maka peredaran darah di pembuluh darah jadi terhambat.
3. Makan teratur dan jangan makan/minum sembarangan untuk memperkuat pencernaan kita.
4. Jangan terlalu pilih makanan yang penting Vitaminnya cukup dan Gizi berimbang.
5. Usahakan masakan jangan terlalu asin lebih baik sedikit tawar karena kelebihan konsumsi garam menjadikan pembuluh darah tidak sehat.
6. Banyak minum air matang selain untuk kesehatan juga dapat mempertahankan kehalusan kulit dan wajah akan tampak berseri-seri.
7. Tidak minum alkohol dan tidak merokok sehingga jantung dan paru-paru kita sehat dan hidup lebih santai dan terbebas dari rasa risau.
8. Perbanyak Olah raga agar badan kuat, jantung sehat dan pikiran kita lebih tenang.
9. Seimbangkan aktifitas kita dengan mengatur waktu kerja dan istirahat. Disiplinkan diri dengan mengharmoniskan badan dan pikiran.
10. Hindari emosi berlebihan, jangan suka marah perbanyak tertawa sehingga hati kita lapang dan banyak orang menyukai kita.

Yuk hidup lebih sehat karena setelah timbul penyakit Sehat jadi hal yang paling mahal.Hindari penyakit, hidup lebih sehat , waktu kita lebih berharga , Keluargapun terjaga.

tips sehat

TIPS SEHAT:

Nggak Usah Ragu Tinggalkan Rokok !

Penulis/Sumber: Bambang Setiaji



Rokok telah menjelma menjadi kebutuhan pokok layaknya sembako. Seandainya rokok itu banyak manfaatnya, mengandung banyak unsur, vitamin atau gizi yang dibutuhkan tubuh, tentu rokok tidak menjadi masalah. Ternyata rokok sudah diakui oleh para ahli dunia sebagai komoditi yang sangat berbahaya bagi kesehatan. Beberapa fakta negatif tentang rokok antara lain bahwa rokok sangat berbahaya bagi kesehatan, merokok itu perbuatan mubazir, merokok membahayakan perokok dan orang di sekitarnya, merokok itu merupakan kebiasaan buruk, dan merokok menghabiskan banyak waktu.

Dalam berbagai macam tayangan iklan baik melalui media cetak maupun elektronik, rokok disimbolkan kejantanan, keberanian, kemajuan jaman (modern), dan keakraban. Padahal fakta berbicara sebaliknya. Seorang perokok justru sarang berbagai penyakit. Bagaimana mungkin menjadi simbol kejantanan. Seorang perokok ternyata adalah penakut, karena ia tidak berani menanggung tuduhan jelek dari teman-temannya jika ia meninggalkan rokok. Rokok juga merupakan budaya primitif. Orang modern seharusnya sudah lebih mengerti mana hal yang bermanfaat dan yang berbahaya.

Jika ada seorang penjual makanan menawarkan kepada kita: "pak ini makanan enak walaupun mahal harganya, tapi makanan ini menyebabkan kanker, penyakit jantung, penyakit paru-paru, impotensi dan gangguan kehamilan dan janin." Sebagai orang berakal, maukah kita membeli makanan itu ?

Rokok ternyata dapat melemahkan tubuh. Sesuatu yang melemahkan tubuh menyebabkan tubuh berkurang kekuatannya, memperlemah pandangan mata dan merusak organ tubuh. Benda semacam itu tentu saja dilarang. (Rasulullah melarang segala sesuatu yang memabukkan dan melemahkan).

Rokok bisa menyebabkan kematian, padahal Allah telah melarang kita untuk bunuh diri ("Dan janganlah kalian membunuh diri kalian sendiri", An-Nisa: 29).

Kesimpulan:


* Rokok itu membahayakan tubuh dan otak, membahayakan keuangan keluarga, selain juga melemahkan fisik. Karenanya, rokok itu haram untuk dihisap, dikunyah, diproduksi, diperjualbelikan, atau dihirup melalui hidung (Fatwa Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani).

* Dengan demikian fatwa tentang haramnya rokok hanya berkaitan soal waktu saja. Setelah tersingkap begitu banyak bahaya yang diakibatkan oleh rokok, baik secara kesehatan, ekonomi dan lainnya, maka para ulama lintas madzhab cenderung menetapkan keharamannya.

OLAHRAGA RENANG DAN MANFAATNYA

OLAHRAGA RENANG DAN MANFAATNYA

without comments

Sebuah penelitian di jerman, menyatakan bahwa melatih bayi berenang di water park sejak usia dini sangat bermanfaat bukan hanya pada perkembangan fisiknya namun juga kemampuan berkonsentrasi, gerak reflek, kecerdasan serta perilaku sosial saat mereka memasuki usia taman kanak-kanak cocoknya berenang di water boom.

Penelitian tersebut juga menyatakan bahwa anak yang telah berlatih renang di water park sejak dini, terutama pada masa tiga bulan pertama usianya tidak hanya berpotensi menjadi anak berbakat, nah ada baiknya anda berenang di water boom, tapi juga lebih mandiri dan percaya diri serta menampakan kecerdasan intelektual yang lebih tinggi dibanding anak sesuainya yang tidak dilatih renang.

Di bidang sosial, anak-anak yang telah berlatih renang di waterpark sejak dini akan lebih mudah beradaptasi dan menyesuaikan diri dengan anak-anak lainnya serta mudah beradaptasi dengan lingkungan baru. Hasil tersebut bukan disebabkan pelatihan fisik dari aktifitas renang di waterpark itu sendiri, namun juga pengaruh dari proses treatment fisik dari aktifitas tersebut, dimana memungkinkan sikecil untuk memperolah berbagai pengalaman baru dengan mudah. Pengalaman-pengalam inilah yang meningkatkan kepercayaan diri dan kemandiriannya. Pada waktu yang sama, pengalaman tersebut juga berpengaruh pada sikap anak dengan orang lain. Kepercayaan dan kemandirian itulah yang berpengaruh terhadap prestasi dan perkembangan intelektual anak itu sendiri.

(source: www.busylittleones.co.uk

OLAHRAGA RENANG DAN MANFAATNYA

Bikin Web

bikin web bisa… bikin tulisan juga ok!
Olahraga Renang Dan Manfaatnya

without comments

Sebuah penelitian di jerman, menyatakan bahwa melatih bayi berenang di water park sejak usia dini sangat bermanfaat bukan hanya pada perkembangan fisiknya namun juga kemampuan berkonsentrasi, gerak reflek, kecerdasan serta perilaku sosial saat mereka memasuki usia taman kanak-kanak cocoknya berenang di water boom.

Penelitian tersebut juga menyatakan bahwa anak yang telah berlatih renang di water park sejak dini, terutama pada masa tiga bulan pertama usianya tidak hanya berpotensi menjadi anak berbakat, nah ada baiknya anda berenang di water boom, tapi juga lebih mandiri dan percaya diri serta menampakan kecerdasan intelektual yang lebih tinggi dibanding anak sesuainya yang tidak dilatih renang.

Di bidang sosial, anak-anak yang telah berlatih renang di waterpark sejak dini akan lebih mudah beradaptasi dan menyesuaikan diri dengan anak-anak lainnya serta mudah beradaptasi dengan lingkungan baru. Hasil tersebut bukan disebabkan pelatihan fisik dari aktifitas renang di waterpark itu sendiri, namun juga pengaruh dari proses treatment fisik dari aktifitas tersebut, dimana memungkinkan sikecil untuk memperolah berbagai pengalaman baru dengan mudah. Pengalaman-pengalam inilah yang meningkatkan kepercayaan diri dan kemandiriannya. Pada waktu yang sama, pengalaman tersebut juga berpengaruh pada sikap anak dengan orang lain. Kepercayaan dan kemandirian itulah yang berpengaruh terhadap prestasi dan perkembangan intelektual anak itu sendiri.

(source: www.busylittleones.co.uk)